Senin, 12 Desember 2011

Ayah... Selamat Jalan


Innalillahi wainna ilaihi rajiun... sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya KepadaNyalah kita akan kembali.



sesak rasanya dada ini setiap kali mengingatmu duhai ayahandaku sang pahlwanku.

Masih jelas bayangan wajahmu, masih terasa setiap lekuk tubuhmu, masih samar terdengar suaramu.

di usiamu yang telah melebihi umur baginda Rasul engkau telah pergi memenuhi panggilanNya

Sebuah panggilan dari yang Maha pengasih dan penyayang dimana tak seorangpun akan mampu menolaknya atau mengelak darinya.



Kepergianmu meninggalkan sederet kenangan yang sangat berharga dan bermanfaat bagi kami keturunanmu.

Di masa kanak-kanak engkau membuatkan mainan dari kayu yang kau olah sendiri dengan tanganmu untuk menyenangkan hatiku. Adalah kebahagian besar setiap kali engkau mengajakku bersamamu dalam setiap aktivitasmu ut mencari rezeki, pergi ke kebun, memenuhi panggilan pelanggan ut menggunakan jasamu mebuat rumah dan berbagai perabot rumah tangga. Aku sangat senang mengamati setiap kegiatanmu.



Engkau adalah sosok ayah yang pendiam, namun bukan karena tidak memiliki kata-kata untuk diucapkan. Tapi karena kata-katamu hanyalah ucapan yang bermanfaat.Suaramu baru akan terdengar ketika menasehati kami. Suaramu terdengar ketika menyeru kami ut melaksanakan kewajiban sholat dan mengarahkan serta membimbing kami mengaji alquran dengan penuh ketabahan dan sabar. suaramu baru akan terdengar ketika membangunkan kami untuk sholat subuh.

Aduhai ayahandaku tercinta aku akan selalu merindukanmu.



Menjelang akhir-akhir hayatmu pesan yang engkau amanahkan kepada kami adalah sebagaimana pesan Baginda Nabi kepada pengikutnya untuk selalu memelihara sholat, sholat, dan sholat. Kata-kata terakhirmu bukan tenang harta dunia dan berbagai tipu dayanya. Sepanjang nafas terakhirmu yang kau ucapkan adalah asma Allah. Aku bangga memiliki ayah sepertimu.



Selamat jalan Ayahandaku, pahlawanku, inspirasiku. Dengan izin Allah akan kupegang teguh setiap nasehatmu dan akan kudoakan engkau selalu dalam setiap sholatku.

Akhirnya... semoga Allah SWT menerimamu disisiNya dan memberikanmu tempat tinggal yg luas dan penuh berkah.



Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa



Amin ya Rabbal Alamin.

Rabu, 13 Januari 2010

Awal yang baru

Hari ini adalah hari pertama pemasagan jaringan internet di kamarku... kamarku kini telah menjadi jendela dunia. Jendela berarti apapun ketika saya membukanya akan nampak segala sesuatu se jauh mata memandang!!!

Segala kebaikan ataupun keburukan akan nampak di sana...
dengan mengharap perlindungan dariMu aku memohon lindungilah aku dari segala godaan yang bibsa menjerumuskan hati ini ke jalan yang tidak berberkah. berilah saya petunjuk untuk memanfaatkan segala benda dengan senatiasa mengikuti jalurMu. Aminnn!!!

Selasa, 12 Januari 2010

Oh Ayah..... Oh Ibu.... Inilah Anakmu....


... sebenarnya aku mau untuk menulis kisah atau cerita atau apalah namanya tentang tulisan ini. Tapi tiba-tiba saja aku ingin menulis dan yg terlintas dipikiran adalah tentang ujian kompre...

kenapa malu?? ini sebenarnya bukan sikap yg seharusnya se miliki,. tapi mo gimana lag sudah hampir 7 tahun se berpredikat sebai mahasiswa... mahasiswa coy, sudah 7 tahun.. hmmm waktu yg sangat lama. Dengan waktu yg sangat lama itu ntah apa yg telah saya perbuat?? terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia tanpa restasi yg bisa dibanggakan (walau ku sadar berbagangga diri itu sebuah bujukan dari setan untuk menjerumuskan) he he ato sekedar bahasa pelarian ya... ah biarlah orang lain yang kenialai.

Menjadi Mahasiswa selama hampir 7 tahun,... baru akhir-akhir ini aku terusik dengan keberadaaanku yang baru kusadari ternyata, semua teman-temanku, teman seangkatan yg dulu aku duduk di ruangan dan di bangku kuloiah yang sama dengan dosen dan pelajaran yang sama, ini sebagian bear merka telah duduk di kantor-kantor alias telah mendapatkan ekerjaan yang bisa menghasilkan gaji unutk kebutuhan hidp ereka. Sementara aku tiap kali kehabisan uang masih dengan tidak malu-0malu mengirimkan sms dengan bahasa diplomatis ke kampung untuk mendapatkan suntikan dana (Ah,,... malu-maluain aja seumuran gini masih bergantung ma orang lain)... Tapi ada sesuatu yg saya syukuri dan sekaligus bangga ketika meminta uang ke kampung dan di ACC...

Ada sesuatu yang saya banggakan dan saya sukuri...
pertama, pastilah senang karena dalam kondisi kekurangan tiba-tiba dapat kiriman.. wow senangnya hati ini.
kedua, (saya sangat terharu bahkan sampai menitikkan air mata hendak menulis ini) Aku bangga pada kedua orang tuaku, kepada kakak-kakaku, yang dengan penuh susah paya, kerja keras banting tulang, kerja dan menghasilkan uang... semua hasilnya segera dikirimkan ke saya begitu menerima pesan sms dari saya untuk dikirimkan karena kehabisan uang di kampung orang. Oh ayah,... oh Ibu bagaimana keadaan ayah dan Ibu sekarang,... Aku sangat merindukan kalian... aku sampai menitikkan air mata ketika menorehkan tulisan ini.. Aku mohon ampuan dari ayah dan bunda, sampai sekarang sampai saat ini belum ada yg saya perbuat yang bisa membuat bangga ayah dan ib...

Ayah, dengan semakin bertambahnya umur yang Allah berikan kepada Ayah, tak sedikitpun menyurutkan semangat ayah tuk setiap hari pagipagi buta keluar rumah... untuk mencari dan menjemput rezeki dari Allah, dengan kedua tanaganmu yang kekar walapun sudah semakin berkurang kekuatannya seiring perjalnan waktu engkau gunakan untuk bekerja tanpa kenal lelah.. engkau bekerja dengan penuh keiklasan... engkau adalah pahlawanku.. engkau adalah ayah paling hebat yang pernah ada. salamku untukmu ayah,.. dalam doaku kumohonkan kepada Allah engkau bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Tak dapat kubalas semua jasa-jasamu yg begitu luas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk membesarkan dan menjadikan kami anak-anakmu seperti sekarang ini.

Ibu.... oh ibuu.... akuk sangat-sangat merindukan ibu... aku rindu belaian kasih ibu, aku rindu pelukan kasih ibu, aku rindu nasehatmu yang selalu menyejukkan hati,.. aku rindu masakan ibu yang bagaimanapun sederhananya.. sangat-sangat nikmat dan luar biasa tak sebanding dengan masakan manapun. Aku rindu semuanya tentang ibu... terimalah salam sayangku ibuuu... aku kangen ibuuu...... Engkaulah ibu yang telah membesarkanku dengan penuh kelembutan, dengan belaian kasih sayangmu aku bisa atumbuh hingga seperti sekarang ini.

Kalau sekarang aku belum bisa membuat ibu bangga,.. setidaknya aku sangat-sangat banga memilikimu duhai ibu. Bunda,.. bagaimana keadaam bunda sekarang??? bagaimana kesehatan bunda??? bagaimana...... oh bunda!!!


Maafkan aku bunda..... maafkan aku....
kutahu ibu takkan pernah marah dan benci kepadaku kaena begitu lembutnya hati ibu.. ibu juga takkan pernah menuntut apa-apa dariku atas pengorbanan yang telah ibu persembahkan kepada kami anak-anakmu....

Senin, 14 Desember 2009

Membaca Adalah Sumber Inspirasiku

hari ini, Selasa, 15 Desember 2009 kuawali pagiku dengan membaca sebuah majalah langgananku. Majalah ini sangat ayik karena memuat informasi-informasi terkini dan faktual tentang persoalan yang sedang dialami oleh bangsa. Di samping itu, juga memuat anlisa tentang gejolak perpolitikan yang sedang terjadi di dunia internasional. Tidak hanya itu, di dalamnya juga dimuat pembahsan tentang fikih dan hukum-hukum Islam lainnya. Pokoknya majalah ini asyik bangat deh!.

Berawal dari kegiatanku membaca ini, sebuah tema yang membahas tentang persoalan terkini yang banyak mendapat perhatian dari masyarakat karena setiap hari dmuat di media-media pemberitaan baik media surat kabar ataupun elektronik. kasus yang saya maksudkan adalah kasus bank sentury yang ternyata dari beberapa analisis para tokoh dan pengamat ekonomi dan pengamat politik, kasus ini sedikit banyak telah melibatkan para pembesar negeri ini. Ya ampunn, kasus sepereti ini adalah kasus yang sungguh rumit menurut saya karena telah melibatkan pihak-pihak yang seharusnya menjadi panutan rakyat, justru telah melakukan pengkhianatan terhadap rakyat itu sendiri (masih dalam tahap analisisis dan penyelididkan).

Dari hasil membaca ini saya menemukan bebeapa istilah yang sebenarnya adalah peristilahan yang seharsnya sudah saya pahami jauh-jauh sebelumnya, ntah kenapa apkah saya lupa atau memang saya tidak pernah belajar tentang peristilahan-peristilah seperti itu, tapi ah kayaknya saya cuma laupa. Maka sebagai alternatif dan sebaga guru yang paling cepat memberikan penjelasan tentang apa yang saya tidak mengerti tersebut saya langsung teringat sosok yang sangat cerdas. Begitu hebat dan cerdasnya pertanyaan apapun yang saya dan bahkan siapapun yang mengajukannya pasti dia akan jawab, serumit apapun pertanyaan itu.... he he he Mau tahu siapa dia? Dia adalah Mbah google.

Satu demi satu istilah-istilah yang rumit itu saya tanyakan ke om google dan terungkaplah satu persatu kegundahan saya tersebut. Terima kasih om google, jasamu sungguh sangat besar untuk ajang pembelajaran saya.

Setelah membaca majalah kesukaan saya tadi dengan sedikit bertanya pada om google manakala ada istilah yang tidak dimengerti, Alhamdulillah setidaknya ada sedikit tambahan pengetahuan yang saya peroleh di pagi yang cerah ini. Terima kasih ya Allah atas segala nikmat yang Engkau berikan kepadaku, terasuk nikmat kesempatan dan fasilitas yang Engkau sedikan.

Membaca adalah sumber inspirasiku....
sengaja saya jadikan poin ini sebagai judl atas tulisanku ini karena dari membacalah aku kemudian terinspirasi untuk menorehkan tulisan ini kembali dalam blog sederhana ini setlah beberapa hari semmpat tidak dikunnjungi.

DAri kegiatan membaca ini tiba-tiba terbersit dalam pikiranunutk menuangkan dalam bentuk tulisan tentang apa yang saya rasakan saat ini setelah membaca. Ada sebuah perasaan gelisah dan penyesalan yang menimpa saya. Kenapa saya harus gelisah dan menyesal setelah membaca??? padahal seharusnya saya merasa bahagia dan rileks???

Apa yang seharusnya didapatkan dari kegiatan membaca berupa tambahan ilmu dan pengetahuan atau sekedar untuk merefresh otak sedikit banyak telah saya dapatkan. TEtapi ada sebuah kegundahan karena apa yang saya harapkan untuk bisa dengan cepat dan tanpa harus mengulang berkali-kali setiap kalimat untuk bisa saya mengerti atau apa yang saya telah baca tidak begitu saja sirna setelah beberapa detik atau bberapa menit berjalan.

Harapan ini ternyata tidak seperti yang saya harapkan, ini adalah sebuah masalah pada diri saya yang mau tidak mau saya harus carikan solusi atau cari tahu tentang apa yang sedang terjadi dan melanda diriku ini.

Mari berintropeksi diri.....!!!
Ada masalah pastilah ada penyebabnya. Sebagaimana apa yang saya rasakan sebagai sebuah masalah, dimana kemampuan untuk mengerti dan mengingat setiap apa yang saya baca dari berbagai media bacaan tidak lagi seperti dulu ketika masih usia sekolah dasar samapai SMU. Apa yang saya rasakan saat ini berupa sulitnya memahami sesuatu pasti bukanlah tanpa sebab.
Aku coba berfikir dan merenung tentang apa yang telah saya lakukan sehingga hal ini bisa terjadi. Apakah mungkin ini disebabkan kekurangan gizi, vitamin atau kekurangan zat tertentu yang seharusnya dikonsumsi untuk bisa merangsang daya ingat dan kefahaman atas sesuatu??? Bisa jadi ini benar karena saya bukanlah orang yang bisa membeli semua kebutuhan termasuk asupan gizi yang dibutuhka oleh badan ini. Tetapi kemudian saya berfikir lagi dan mengingat-ingat masa lalu saya. Ternyata dari dulu saya tidak pernah sebagaimana orang lain yang serba berkecukupan untuk bbisa emenuhi makanan empat sehat lima sempurna, tapi toh apa yang saya anggap sebagai masalah hari ini berupa sulitnay memahami hasil bacaan tidaklah saya rasakan dahulu sebelum usia saya yang sekarang.

Atau apakah materi bacaan saya saat ini yang berbeda dengan materi bacaan waktu dulu yang menjadi penyebab atau menjadi pembeda sehingga muncul masalah seperti ini? Ah,.. rasanya bukan itu karena seiring perjalanan waktu kemampuan untuk menganalisa juga seharusnya semakin bertumbuh. Ini berarti ada sesuatu yang lebih besar yang menjadi penyebab munculnya masalah ini.

Senin, 07 Desember 2009

Air Mata, Mata Air


Di tengah malam gelap gulita
Kuhadirkan segenap jiwa ragaku untuk menangis
Menangisi nasib diri yang selalu menangis
Menangis mengenang nasib diri
Menangisi karena dosa dan kesalahan

Kini dihadapanmu ya Allah...
Aku datang...
Memohon ampunan kepadamu
Aku sadar aku adalah hambaMu yang lemah
Ampunkanlah dosa-dosaku ya Allah

Ya Allah...
Hanya kepadaMu kami menyembah
dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan
Tunjukilah kami jalamn yang lurus

catatan:
bait puisi di atas sengaja saya posting di blog ini untuk mengenang seseorang yang pernah saya 'kagumi' dan entah dimana dia sekarang?? saya berdoa kepada Allah semoga dia selalu dalam lindunganNya dan mempunyai kehidupan yang bahagia. Amin... Aku juga berharap semoga besok atau lusa dia akan membaca puisi ini. Aku tidak bisa mengingat wajahnya dan aku tidak tahu berapa umurnya sekarang, bahkan aku juga tidak pernah tahu asal usulnya. Tetapi puisi ini ketika dibacakan akan selalu mengingkatkan saya bahwa orang ini pernah ada dan sangat berkesan dalam ingatan.

Astagfirullah... astagfirullah... astagfirullah....

HaRuskah Aku Menangis Demi Cinta????


Menangis adalah hal yang fitrah bagi setiap manusia normal. Siapa yang tidak pernah menangis? jawabannya setiap orang pasti pernah menangis. Bahkan preman sekalipun pernah menangis. Preman juga manusia coi. Dan bahkan orang tersangar yang pernah kita jumpai, siapa yang bisa menyangkal bahwa mereka juga pasti pernah menangis.

Sudah menjadi kodrat manusia ketika terlahir ke dunia suara yang pertama kali dikeluarkan adalah suara tangisan. Tidak pernah kita mendengar ada orang yang terlahir keluar dari rahim ibunya tiba-tiba tertawa....

Menangis sebagai sebuah sifat bukanlah sesuatu yang terjadi tanpa sebab. Sebagaimana orang yang tertawa pastilah karena ada hal-hal tertentu yang lucu atau menggelikan yang membuat ia tertawa. Tetapi tidak bisa juga dipungkiri bahwa ada-ada saja orang yang tertawa tanpa alasan yang jelas. Mungkin kita pernah menjumpai ada orang yang tertawa sendiri tanpa sebab (kcuali dia mungkina telah gila atau lagi stress) atau malah mungkin kita pernah merasakannya sendiri?

Adapun menangis, beragam persoalan bisa menyebabkan orang tiba-tiba merasakan kesedihan lalu kemudian menangis menitikkan air mata. Lalu adakah hubungan antara cinta dan tangisan? atau haruskah kita menangis demi cinta?? Inilah yang akan menjadi topik utama dalam tulisan saya kali ini.

Pertama-tama saya ingin jujur mengakui bahwa saya bicara tentang tangisan dan cinta bukanlah berarti saya ahli atau pakar tentang cinta. Hanya saja karena manusia terlahir ke bumi ini memiliki fitrah untuk mencintai maka saya mencoba untuk berbicara tentang cinta.
Ketika perasaan cinta mendera hati maka sekeras apapun dia, karena cinta hati akan menjadi luluh. Bukankah kita sering mendengar sejarah atau melihat di film-film bagaimana seseorang yang sangat kasar peringainya ketika dihadapkan pada persoalan cinta sikapnya bisa langsung berubah begitu saja. Ketika cinta yang berbicara sesuatu yang sebenarnya sangat sulit akan berubah menjadi mudah.

Cinta memiliki daya dorong yang sangat kuat. Dengannya orang bisa menjadi yang paling bahagia di antara sekian banyak manusia, sehingga muncul sebuah ungkapan hidup ini adalah milik kita bedua. Namun cinta juga tidaklah selamanya tentang kebahagiaan, karena tidak sedikit orang yang menderita sekian lamanya hanya karena cinta, bahkan ada pula yang kemudian karena cinta melakukan aksi bunuh diri.

Oh cinta...
Apakah ada sesuatu yang salah dengan cinta yang justru menjadi sumber penderitaan bagi si penyandang cinta??
Dari pemahaman awam saya tentang cinta, cinta selamanya adalah kebahagiaan, cinta adalah sesuatu yang indah. Persepsi yang mengatasnamakan cinta ketika dengan permasalahan tertentu adalah sebuah pengkhianatan terhadap cinta. ah berbbicara tentang cinta memang mengasyikkan. Mengasyikkan karena cinta penuh dengan pesona.

Kembali ke topik semula... haruskah kita menangis karena cinta?
Seseorang yang mencintai sesuatu sepenuh hati, ketika apa yang dicintainya itu tidak membalas cintanya maka pada saat itulah wajar baginya untuk bersedih hati. Tetapi hanyanyah cinta sejati saja yang patut kita bersedih karena tidak terbalas. Adapun fenomena cinta sekarang ini yang lebih dikenal atau sudah identik dengan aktifitas berpacaran, itu adalah sesuatu yang tidak semestinya untuk ditangisi. Hal semacam itu tidak lebih hanyalah merupakan lahan permainan syetan untuk memperbudak hawa nafsu manusia.

Cinta sejati hakikatnya hanyalah cinta kepada Allah, zat yang maha mencintai.

Sabtu, 05 Desember 2009

Selamat Pagi Dunia


Assalamu Alaykum warahmatullahi wa barakatuh.....

pagi ni kembali kubuka blogku. Ntah kenapa begitu pertama menyalakan komputer yang terlintas pertama di pikiranku adalah membuka blog. Saya buknalah seorang penulis yang handal bahkan boleh dikatakan saya tidak tahu apa-apa tentang tulis menulis. Apa yang saya torehkan beruupa tulisan dalam blog ini semata-mata hanyalah tulisan-tulisan yang jauh dari syarat oenulisan yang baku. Tetapi kemudian saya berpikir, apakah menulis harus mengikuti sebuah aturan yang baku? apakah ketika kita tidak mengetahui aturan-aturan itu ada larangan untuk menulis. Dan jawabannya ternyata tidak ada. Buktinya saya menulis seperti ini tanpa mengikuti aturan-aturan itu ternyata bisa juga saya menlis.... n tidak ada seorangpun yang marah dengan gaya saya menulis seperti ini.

Hmmmm.... Apa yang ingin saya tulis?

Berbicara tentang tulisan saya justru berfikir apabila semua orang yang mau menulis harus mengikuti kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar alias baku maka tulisan-tulisan yang ada akan sangat kaku dan membosankan. Yanng pokok sebenarnya perlu diperhatikan dalam menuangkan sebuah tulisan ke wadah yang nantinya akan dibaca dan dilihat oleh orang lain adalah bagaimana membuat tulisan itu bermakna untuk memberikan pencerahan kepada siapa pun yang membacanya. Bukan malah sebaliknya menjadikan tulisan sebagai propokasi untuk mengajak orang lain keluar dari fitrah hidup yang suci.

Baiklah, saya tidak mau terlalu berlarut-larut membahas tentang tulisan karena saya sendiri sama sekali tidak tahu menahu tentang tulisan.

Sekarang mari kita berbicara tentang sebuah pilihan hidup yang mau tidak mau kita diharuskan untuk memilih salah satu di antara dua pilihan yang disuguhkan kepada kita. Kita .... bersambung!!!

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memanjangkan umurku sehingga bisa melanjutkan kembali tulisan ini.

Sekarang mari kita berbicara tentang sebuah pilihan hidup yang mau tidak mau kita diharuskan untuk memilih salah satu di antara dua pilihan yang disuguhkan kepada kita. Kita. Pilihan yang saya maksudkan adalah pilihan pada dua jalan yaitu jalan yang lurus dan jalan yang hina atau pilihan antara jalan kebaikan ataukah keburukan. Sebagai sebuah pilihan semuanya dikembalikan kepada pribadi kita masing-masing untuk menentukan pilihan.

Hanya saja perlu kita sadari bahwa sebebas apapun kita memilih, balasan atau ganjaran atas setiap pilihan kita bukanlah kita yang menentukannya.
Setiap perbuatan yang kita lakukan sekecil apapun tidak ada yang luput dari pengamatan sang maha melihat Allah RAbbul Izzati. Maka sudah selaykanyalah kita untnuk senantiasa berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Pilihlah jalan yang lurus dan jangan pernah sekali-kali melirik atau sekedar berpikir untuk melakukan sebuah kemungkaran karena syetan selalu mendukung niat buruk dari anak cucu adam dan akan senatiasa menghiasinya dengan bunga-bunga yang indah.

Lain halnya dengan amal kebajikan, di setiap sisinya selalu ada halangan dan rintangan yang terkadang sangat sulit. Tetapi sesulit apapun halangan bagi orang-orang yang memiliki kemauan untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya di dunia tetapi kebahagiaan yang hakiki di akhirat maka rintangan yang ada tak lebih hannya sebagai lombok yang pedis yang ada pada sebagian bumbu makanan yang tampanya makanan itu akan terasa hambar. Justru lombok itu adalah pelengkap yang akan dicari ketiadaanya. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh