Sabtu, 05 Desember 2009

Selamat Pagi Dunia


Assalamu Alaykum warahmatullahi wa barakatuh.....

pagi ni kembali kubuka blogku. Ntah kenapa begitu pertama menyalakan komputer yang terlintas pertama di pikiranku adalah membuka blog. Saya buknalah seorang penulis yang handal bahkan boleh dikatakan saya tidak tahu apa-apa tentang tulis menulis. Apa yang saya torehkan beruupa tulisan dalam blog ini semata-mata hanyalah tulisan-tulisan yang jauh dari syarat oenulisan yang baku. Tetapi kemudian saya berpikir, apakah menulis harus mengikuti sebuah aturan yang baku? apakah ketika kita tidak mengetahui aturan-aturan itu ada larangan untuk menulis. Dan jawabannya ternyata tidak ada. Buktinya saya menulis seperti ini tanpa mengikuti aturan-aturan itu ternyata bisa juga saya menlis.... n tidak ada seorangpun yang marah dengan gaya saya menulis seperti ini.

Hmmmm.... Apa yang ingin saya tulis?

Berbicara tentang tulisan saya justru berfikir apabila semua orang yang mau menulis harus mengikuti kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar alias baku maka tulisan-tulisan yang ada akan sangat kaku dan membosankan. Yanng pokok sebenarnya perlu diperhatikan dalam menuangkan sebuah tulisan ke wadah yang nantinya akan dibaca dan dilihat oleh orang lain adalah bagaimana membuat tulisan itu bermakna untuk memberikan pencerahan kepada siapa pun yang membacanya. Bukan malah sebaliknya menjadikan tulisan sebagai propokasi untuk mengajak orang lain keluar dari fitrah hidup yang suci.

Baiklah, saya tidak mau terlalu berlarut-larut membahas tentang tulisan karena saya sendiri sama sekali tidak tahu menahu tentang tulisan.

Sekarang mari kita berbicara tentang sebuah pilihan hidup yang mau tidak mau kita diharuskan untuk memilih salah satu di antara dua pilihan yang disuguhkan kepada kita. Kita .... bersambung!!!

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memanjangkan umurku sehingga bisa melanjutkan kembali tulisan ini.

Sekarang mari kita berbicara tentang sebuah pilihan hidup yang mau tidak mau kita diharuskan untuk memilih salah satu di antara dua pilihan yang disuguhkan kepada kita. Kita. Pilihan yang saya maksudkan adalah pilihan pada dua jalan yaitu jalan yang lurus dan jalan yang hina atau pilihan antara jalan kebaikan ataukah keburukan. Sebagai sebuah pilihan semuanya dikembalikan kepada pribadi kita masing-masing untuk menentukan pilihan.

Hanya saja perlu kita sadari bahwa sebebas apapun kita memilih, balasan atau ganjaran atas setiap pilihan kita bukanlah kita yang menentukannya.
Setiap perbuatan yang kita lakukan sekecil apapun tidak ada yang luput dari pengamatan sang maha melihat Allah RAbbul Izzati. Maka sudah selaykanyalah kita untnuk senantiasa berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Pilihlah jalan yang lurus dan jangan pernah sekali-kali melirik atau sekedar berpikir untuk melakukan sebuah kemungkaran karena syetan selalu mendukung niat buruk dari anak cucu adam dan akan senatiasa menghiasinya dengan bunga-bunga yang indah.

Lain halnya dengan amal kebajikan, di setiap sisinya selalu ada halangan dan rintangan yang terkadang sangat sulit. Tetapi sesulit apapun halangan bagi orang-orang yang memiliki kemauan untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya di dunia tetapi kebahagiaan yang hakiki di akhirat maka rintangan yang ada tak lebih hannya sebagai lombok yang pedis yang ada pada sebagian bumbu makanan yang tampanya makanan itu akan terasa hambar. Justru lombok itu adalah pelengkap yang akan dicari ketiadaanya. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

1 komentar:

  1. biarpun baru belajar.... lumalanlah, semangat terus dan pantang mundur tuk menyuarakan kalimat kebenaran

    BalasHapus