Senin, 07 Desember 2009

HaRuskah Aku Menangis Demi Cinta????


Menangis adalah hal yang fitrah bagi setiap manusia normal. Siapa yang tidak pernah menangis? jawabannya setiap orang pasti pernah menangis. Bahkan preman sekalipun pernah menangis. Preman juga manusia coi. Dan bahkan orang tersangar yang pernah kita jumpai, siapa yang bisa menyangkal bahwa mereka juga pasti pernah menangis.

Sudah menjadi kodrat manusia ketika terlahir ke dunia suara yang pertama kali dikeluarkan adalah suara tangisan. Tidak pernah kita mendengar ada orang yang terlahir keluar dari rahim ibunya tiba-tiba tertawa....

Menangis sebagai sebuah sifat bukanlah sesuatu yang terjadi tanpa sebab. Sebagaimana orang yang tertawa pastilah karena ada hal-hal tertentu yang lucu atau menggelikan yang membuat ia tertawa. Tetapi tidak bisa juga dipungkiri bahwa ada-ada saja orang yang tertawa tanpa alasan yang jelas. Mungkin kita pernah menjumpai ada orang yang tertawa sendiri tanpa sebab (kcuali dia mungkina telah gila atau lagi stress) atau malah mungkin kita pernah merasakannya sendiri?

Adapun menangis, beragam persoalan bisa menyebabkan orang tiba-tiba merasakan kesedihan lalu kemudian menangis menitikkan air mata. Lalu adakah hubungan antara cinta dan tangisan? atau haruskah kita menangis demi cinta?? Inilah yang akan menjadi topik utama dalam tulisan saya kali ini.

Pertama-tama saya ingin jujur mengakui bahwa saya bicara tentang tangisan dan cinta bukanlah berarti saya ahli atau pakar tentang cinta. Hanya saja karena manusia terlahir ke bumi ini memiliki fitrah untuk mencintai maka saya mencoba untuk berbicara tentang cinta.
Ketika perasaan cinta mendera hati maka sekeras apapun dia, karena cinta hati akan menjadi luluh. Bukankah kita sering mendengar sejarah atau melihat di film-film bagaimana seseorang yang sangat kasar peringainya ketika dihadapkan pada persoalan cinta sikapnya bisa langsung berubah begitu saja. Ketika cinta yang berbicara sesuatu yang sebenarnya sangat sulit akan berubah menjadi mudah.

Cinta memiliki daya dorong yang sangat kuat. Dengannya orang bisa menjadi yang paling bahagia di antara sekian banyak manusia, sehingga muncul sebuah ungkapan hidup ini adalah milik kita bedua. Namun cinta juga tidaklah selamanya tentang kebahagiaan, karena tidak sedikit orang yang menderita sekian lamanya hanya karena cinta, bahkan ada pula yang kemudian karena cinta melakukan aksi bunuh diri.

Oh cinta...
Apakah ada sesuatu yang salah dengan cinta yang justru menjadi sumber penderitaan bagi si penyandang cinta??
Dari pemahaman awam saya tentang cinta, cinta selamanya adalah kebahagiaan, cinta adalah sesuatu yang indah. Persepsi yang mengatasnamakan cinta ketika dengan permasalahan tertentu adalah sebuah pengkhianatan terhadap cinta. ah berbbicara tentang cinta memang mengasyikkan. Mengasyikkan karena cinta penuh dengan pesona.

Kembali ke topik semula... haruskah kita menangis karena cinta?
Seseorang yang mencintai sesuatu sepenuh hati, ketika apa yang dicintainya itu tidak membalas cintanya maka pada saat itulah wajar baginya untuk bersedih hati. Tetapi hanyanyah cinta sejati saja yang patut kita bersedih karena tidak terbalas. Adapun fenomena cinta sekarang ini yang lebih dikenal atau sudah identik dengan aktifitas berpacaran, itu adalah sesuatu yang tidak semestinya untuk ditangisi. Hal semacam itu tidak lebih hanyalah merupakan lahan permainan syetan untuk memperbudak hawa nafsu manusia.

Cinta sejati hakikatnya hanyalah cinta kepada Allah, zat yang maha mencintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar